Seorang Penganut Lama Kristen Ortodoks kelahiran Brasil dengan istri dan anak-anak Rusia menghadapi deportasi setelah dibawa ke negara itu ketika masih anak-anak 20 tahun lalu, kata polisi dan aktivis Siberia.
Penganut Lama Rusia memisahkan diri dari Gereja Ortodoks pada tahun 1666 setelah memprotes reformasi Patriark Nikon dari Moskow. Komunitas Old Believer dapat ditemukan di seluruh dunia, termasuk di hutan terpencil di Siberian Taiga, tempat banyak orang melarikan diri dari penindasan Stalinis selama era Soviet.
Seorang Orang Percaya Lama asal Brasil memberi tahu Seorang aktivis wilayah Krasnoyarsk memposting di Facebook Rabu lalu bahwa dia telah dipanggil dari sebuah desa terpencil di Sungai Yenisei, berpenduduk 60 orang, untuk menghadapi deportasi. Dia mengatakan bahwa dia dibawa ke Siberia oleh ibunya yang Percaya Lama pada tahun 1999 ketika dia berusia 12 tahun, di mana dia menikah pada tahun 2011 dan memiliki tiga anak.
Surat kabar investigasi Novaya Gazeta dilaporkan Pada hari Rabu, pemerintah setempat menolak untuk mendaftarkan pernikahan tersebut karena orang Brasil tersebut mengatakan paspornya terbakar dalam kebakaran biara pada tahun 2006. Pengadilan menganggapnya lajang dan memutuskan untuk mendeportasinya kembali ke Brasil, lapornya.
“Sepanjang masa dewasanya, dia menganggap Rusia sebagai negara asalnya. Sekarang dia tidak punya tempat tujuan lagi,” aktivis Olga Suvorova menulis.
POLISI memberi tahu kantor berita TASS melaporkan bahwa Orang Percaya Lama Brasil, yang bernama Sirilik Khanofer Yefimoff di Keiros, telah diinstruksikan beberapa kali untuk mendapatkan kewarganegaraan Rusia.
Suvorova mengatakan mereka mengajukan banding atas keputusan deportasi tersebut. Istri dan tiga anaknya dari Brasil itu naik feri terakhir tahun ini dari desa terpencil mereka ke Krasnoyarsk untuk tes DNA guna membuktikan hubungan mereka, katanya kepada TASS.
“Saya tidak memiliki hubungan dengan kerabat jauh saya (di Brasil) dan saya bahkan tidak ingin kembali,” kata Orang Percaya Lama itu kepada Suvorova melalui video Facebook dari pusat penahanan.