Selebriti Rusia dan calon presiden Komentar Ksenia Sobchak tentang status semenanjung Krimea yang dianeksasi telah memicu kembali perdebatan di kalangan politik Rusia.
Sobchak mengumumkan minggu lalu bahwa dia akan mencalonkan diri sebagai presiden pada Maret 2018, yang diperkirakan akan memberi Vladimir Putin masa jabatan keempat. Kritikus Sobchak memecatnya sebagai “kandidat manja”, termasuk dalam kampanye nilai hiburan.
Selama konferensi pers pertamanya sejak mengumumkan pencalonannya, Sobchak mengatakan “menurut hukum internasional, Krimea adalah milik Ukraina. Periode.”
Rusia mencaplok semenanjung Laut Hitam dari Ukraina pada Maret 2014, yang mendapat kecaman internasional yang meluas.
“Kami melanggar janji kami, kami melanggar Memorandum Budapest 1994. Kami berjanji dan kami tidak menepati janji itu,” kata Sobchak.
Di kalangan liberal, komentarnya ditanggapi dengan skeptis. Komentator menunjuk ke posting sebelumnya oleh Sobchak di mana dia tampaknya mendukung aneksasi.
“Semua teman saya menentang Krimea,” katanya dikatakan di Twitter pada Maret 2014. “Saya sendirian dan bangga percaya bahwa ini adalah manuver politik yang brilian.”
Namun, di kalangan pro-Kremlin, komentarnya baru-baru ini memicu kontroversi karena alasan yang berbeda. Yurisdiksi Rusia atas Krimea “sama sekali tidak dapat didiskusikan dengan siapa pun,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan, Rabu.
“Ini adalah pernyataan yang salah pada intinya dan dalam bentuk,” kata Peskov dikutip seperti yang dinyatakan oleh kantor berita TASS yang dikelola negara.
Mantan Jaksa Penuntut Umum Krimea dan wakil Duma Negara saat ini Natalia Poklonskaya juga ikut-ikutan.
“(Kata-kata Sobchak) hanya bisa diucapkan oleh orang yang tidak bisa melihat di luar lingkaran klub dan minoritas kreatif,” Poklonskaya memberi tahu kantor berita RIA Novosti yang dikelola negara pada hari Selasa. “Tentunya tidak ada orang yang tidak tahu bahwa Krimea dan Sevastopol adalah bagian dari Rusia?”
“Secara harfiah tidak ada kekuatan dunia, bahkan Belarusia, yang mengakui penggabungan Krimea ke dalam Rusia,” Sobchak mengangguk sebagai tanggapan dalam posting Instagram. “Bahkan Rusia (pemberi pinjaman negara) Sberbank tidak mengakui Krimea sebagai bagian dari Rusia.”
Dengan gayanya yang dilebih-lebihkan, pemimpin Partai Demokrat Liberal (LDPR) Vladimir Zhirinovsky menggambarkan pernyataan Sobchak sebagai kejahatan.
“Dia harus dikirim ke penjara selama lima tahun,” lapor kantor berita RIA Novosti dikutip Zhirinovsky mengatakan kepada wartawan pada hari Rabu. “Ini omong kosong, kekejaman, dan tidak ada yang akan menutup mulutnya.”
Ditanya oleh wartawan apakah Sobchak dapat dimintai pertanggungjawaban pidana atas pernyataan tersebut, Peskov menolak berkomentar.