Kedutaan Besar Rusia di Inggris menuduh pemerintah Inggris melancarkan “perburuan penyihir anti-Rusia”.
Kedutaan Besar Inggris mengklaim pada hari Selasa bahwa Westminster telah meluncurkan “kampanye resmi” untuk meyakinkan masyarakat Inggris bahwa Rusia “ingin melemahkan Inggris.”
“Tampaknya elit Barat akan berusaha keras untuk menyelamatkan dunia mereka sendiri dengan konsensus Washington, Davos, dan penghematan, bahkan jika hal itu tidak lagi menguntungkan pihak lain.” tulis kedutaan di situsnya.
Pernyataan itu juga berspekulasi bahwa “jingoisme” anti-Rusia adalah taktik untuk memaksa terulangnya referendum Inggris pada bulan Juni mengenai keanggotaan UE dan “menyelamatkan status quo.”
“Kepanikan dan histeria ini adalah reaksi terhadap hilangnya kendali (dan) hilangnya kendali atas debat publik,” kata pernyataan itu. “Seperti biasa, dinas khusus Inggris bersedia menurutinya.”
Kedutaan juga melontarkan sejumlah tuduhan lain, termasuk bahwa pemerintah Inggris akan memperingatkan pemerintahan Trump yang akan datang agar tidak berurusan dengan Moskow. Pernyataan tersebut mengklaim bahwa kecaman Inggris terhadap kebijakan Rusia di Suriah diharapkan bisa menutupi kesalahan kebijakan luar negeri Inggris sendiri.
“(Benarkah) retorika keras pemerintah Inggris terhadap Suriah dimaksudkan untuk menutupi keterlibatannya dalam penghancuran Yaman yang disengaja agar bergantung pada bantuan keuangan dari luar?” meminta pernyataan itu.
“Kami tidak mengharapkan Pemerintahan Yang Mulia memenangkan argumen ini dalam debat yang terbuka dan beralasan,” kata pernyataan itu, “dan kami menantang media arus utama Inggris untuk mempublikasikan komentar-komentar ini.”
Berbicara di Amerika Serikat pada hari Selasa, Menteri Luar Negeri Inggris Boris Johnson mengatakan Inggris harus menerapkan strategi ganda yaitu “keterlibatan dan kewaspadaan” ketika berhadapan dengan Moskow.
“Poin yang kami sampaikan kepada pemerintahan baru (AS) dan juga kepada Capitol Hill adalah, seperti yang saya katakan sebelumnya… sangatlah bodoh jika kami semakin menjelek-jelekkan Rusia atau menyudutkan tekanan Rusia,” kata Johnson.
Kedutaan Besar Rusia di Inggris telah menjadi berita utama di media dalam beberapa bulan terakhir, sebagian besar berkat akun Twitter resminya yang blak-blakan.
Akun tersebut baru-baru ini menjadi berita utama setelah memposting gambar Pepe si Katak, sebuah meme yang banyak dikaitkan dengan sayap kanan alternatif. Pepe diklasifikasikan sebagai a simbol kebencian oleh Liga Anti-Pencemaran Nama Baik pada bulan September 2016, meskipun kelompok tersebut mengklaim bahwa tidak semua meme dengan gambar tersebut bersifat rasis.