Penyelidikan MH17 mengatakan semua bukti mengarah ke Rusia, tidak akan menyebutkan nama

Tim investigasi kriminal yang dipimpin Belanda telah memberikan bukti lebih lanjut bahwa penerbangan MH17 dijatuhkan oleh rudal yang ditembakkan oleh separatis pro-Rusia – tetapi tidak menyebutkan nama mereka yang terlibat.

Tim Investigasi Gabungan (JIT) mengatakan dalam laporan sementara pada hari Rabu bahwa kecelakaan fatal pesawat penumpang pada Juli 2014 disebabkan oleh rudal permukaan-ke-udara Buk buatan Rusia yang ditembakkan dari wilayah yang dikuasai separatis di Ukraina Timur. .

JIT mengidentifikasi lokasi peluncuran sebagai lapangan di luar desa Pervomaiskoye, sekitar enam kilometer selatan Snizhne yang bertetangga.

Peluncur rudal Buk diangkut dari Rusia ke Ukraina timur dan dikembalikan ke Rusia sehari setelah kecelakaan itu, kata para penyelidik.

Tim mengidentifikasi sekitar 100 orang yang terlibat dalam pengangkutan dan penembakan rudal. Itu tidak mau memberikan nama, dan mengatakan penyelidikan atas peran mereka yang terlibat masih berlangsung.

Dalam sebuah daring penyataanPolisi Belanda telah memanggil saksi untuk memberikan informasi tentang dua orang yang diduga terlibat dalam kecelakaan itu, mengidentifikasi mereka sebagai Andrey Ivanovich, alias Orion, dan Nikolai Fyodorovich, alias Delfin.

Penerbangan Malaysia Airlines MH17 terbang dari Amsterdam ke Kuala Lumpur ketika terkena rudal di udara dan jatuh, menewaskan semua 298 orang di dalamnya. Sebagian besar penumpang adalah warga negara Belanda.

Moskow awalnya membantah bertanggung jawab atas insiden tersebut, meskipun pesawat itu jatuh di wilayah yang dikuasai separatis. Kremlin malah menyalahkan Kiev, yang terlibat dalam konflik atas kendali Ukraina timur.

JIT yang dipimpin Belanda adalah upaya bersama oleh negara-negara yang paling terpukul oleh kecelakaan itu, termasuk Australia, Belgia, Malaysia. Ukraina juga terlibat dalam penyelidikan.

JIT dibangun di atas temuan investigasi terpisah oleh Dewan Keamanan Belanda yang dipresentasikan tahun lalu. Laporan itu menyimpulkan bahwa pesawat itu dihantam oleh rudal Buk buatan Rusia berdasarkan pecahan peluru berbentuk kupu-kupu dari lokasi kecelakaan.

Investigasi Belanda secara langsung bertentangan dengan teori Kremlin bahwa pesawat itu ditembak jatuh oleh jet tempur SU-25 Ukraina. Moskow kemudian mengabaikan skenario tersebut, mengklaim dalam konferensi pers pada hari Senin bahwa bukti radar yang sebelumnya tidak tersedia menunjukkan bahwa rudal yang fatal hanya dapat ditembakkan dari wilayah yang dikuasai Kiev.

JIT mengatakan pada hari Rabu bahwa mereka belum diberi data radar oleh Rusia, tetapi menambahkan bahwa tim tersebut “tidak ragu” tentang kesimpulannya.

judi bola

By gacor88