Presiden AS Donald Trump mungkin tidak menjalani masa jabatan empat tahunnya, kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova dikatakan Minggu di televisi negara saat hubungan bilateral terus meningkat menyusul pengusiran diplomat Rusia di San Francisco.
“Tidak semua presiden Amerika telah mencapai akhir masa jabatan mereka,” kata Zakharova kepada pembawa acara saluran televisi Rusia Rossia-1 Vladimir Solovyov. “Itu mungkin perlu diingat, mengingat pemerintah yang kita hadapi di masa bersejarah saat ini.”
Komentarnya pada program andalan saluran “Voskresny Vecher” (Minggu malam) mengikuti komentar Solovyov bahwa “tidak ada presiden Amerika yang pernah bertindak sejauh itu.”
Komentar tersebut menandai perbedaan yang signifikan dari nada yang disampaikan oleh media pemerintah Rusia menjelang pemilihan Trump.
Acara itu ditayangkan dua hari setelah diplomat Rusia mengevakuasi konsulat di San Francisco atas perintah dari Departemen Luar Negeri AS. Langkah itu dilakukan setelah Moskow memerintahkan kedutaan dan konsulat AS di Rusia untuk mengurangi jumlah staf mereka pada 1 September.
Menurut pernyataan dari Gedung Putih, Trump secara pribadi memesan penutupan konsulat.
Kementerian Luar Negeri Rusia akhir pekan ini dituduh Amerika Serikat dari pengambilalihan konsulat San Francisco dan paviliun Rusia di Washington DC dan New York yang “sangat bermusuhan”. Dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan pada hari Minggu, kementerian menuntut segera dikembalikannya fasilitas diplomatik yang disita, memperingatkan bahwa jika tidak, AS akan “menanggung kesalahan penuh atas kemunduran yang sedang berlangsung” dalam hubungan bilateral.
“Saat ini dinas khusus AS didukung oleh polisi bersenjata yang bertanggung jawab atas gedung-gedung yang disita,” kata pernyataan itu.
Dalam wawancara hari Minggu dengan salah satu propagandis top Rusia, Zakharova mengatakan dinas khusus AS dan petugas penegak hukum telah memperingatkan para diplomat Rusia bahwa mereka sedang mencari “bahan peledak” di konsulat San Francisco. Rekaman yang diterbitkan oleh kementerian di halaman Facebooknya pada hari Minggu menunjukkan pejabat FBI menggeledah kantornya di San Francisco.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov ditelepon pencarian “penindasan hukum internasional.”
Zakharova mengatakan kepada Solovyov bahwa “tidak mungkin dipercaya, tetapi Departemen Luar Negeri memahaminya, memberi tahu kami secara langsung bahwa mereka mengharapkan kami untuk menjual bangunan tersebut kepada pemerintah AS.”
Ditanya bagaimana Rusia berencana untuk menanggapi, dia mengatakan “masalahnya tidak termasuk dalam kompetensi saya dan bukan masalah yang perlu dijawab hari ini.”
“Ini tentunya merupakan hari hitam dalam sejarah diplomasi Amerika,” pungkasnya.