Juru bicara kepresidenan Dmitry Peskov menyebut tuduhan baru penggunaan narkoba di kalangan atlet Rusia sebagai “fitnah mutlak,” situs berita RBC melaporkan pada hari Rabu.
Pernyataannya muncul sebelum saluran televisi Jerman ARD menyiarkan penyelidikan baru atas skandal narkoba pada 8 Juni. Laporan tersebut akan mencakup tuduhan bahwa Menteri Olahraga Rusia Vitaly Mutko menghentikan publikasi bukti penggunaan narkoba oleh pesepakbola Liga Utama Rusia.
Peskov menyebut tuduhan tersebut tidak berdasar dan menyatakan bahwa baik Presiden Vladimir Putin maupun pemerintah Rusia secara terbuka mengutuk penggunaan obat-obatan peningkat kinerja, lapor RBC.
Peskov mengatakan kepada wartawan bahwa Kremlin akan menganggap tuduhan doping baru ini sebagai fitnah sampai didukung oleh “bukti yang jelas”. Tim Olimpiade Rusia terus berlatih untuk pertandingan mendatang pada bulan Agustus, katanya.
Peskov sebelumnya menolak klaim serupa yang dibuat oleh mantan direktur laboratorium anti-doping Rusia, Grigory Rodchenkov, dalam wawancara dengan New York Times bulan lalu. Rodchenkov mengatakan kepada surat kabar tersebut bahwa program doping yang didukung negara digunakan untuk memberikan obat terlarang kepada puluhan atlet Rusia untuk meningkatkan kinerja selama Olimpiade Sochi 2014. Peskov juga menyebut tuduhan tersebut sebagai pencemaran nama baik.
Mutko menanggapi tuduhan dalam film tersebut setelah detailnya pertama kali diungkapkan oleh ARD pada bulan Mei. Dia menyebut film dokumenter itu sebagai upaya untuk mempengaruhi keputusan Asosiasi Federasi Atletik Internasional (IAAF) yang akan datang pada 17 Juni.
Keputusan IAAF akan memutuskan apakah skorsing atlet Rusia dari kompetisi internasional saat ini akan dicabut, dan apakah tim atletik Rusia harus diizinkan berkompetisi di Olimpiade Rio pada bulan Agustus. Rusia mengumumkan pada bulan April bahwa mereka telah memperkenalkan sejumlah reformasi untuk memastikan partisipasi tim.
Penangguhan tersebut diberlakukan setelah adanya laporan ekstensif oleh Badan Anti-Doping Dunia (WADA) pada bulan November 2015. WADA mengklaim telah menemukan bukti adanya program doping besar-besaran yang disponsori negara di Rusia dan mengatakan bahwa pemerintah menindak penggunaan doping. obat peningkat kinerja selama Olimpiade di London tahun 2012. Kremlin juga banyak terlibat dalam sabotase, korupsi dan penyuapan, menurut tinjauan tersebut. Investigasi dilakukan setelah film dokumenter ARD sebelumnya tentang doping atlet Rusia pada Desember 2014.