KTT dua tahunan Organisasi Perjanjian Atlantik Utara (NATO) akan berlangsung dari tanggal 8 hingga 9 Juli di Stadion Nasional Polandia di Warsawa, dengan dihadiri seluruh 28 anggota NATO.
Berurusan dengan Rusia merupakan prioritas pada pertemuan puncak tahun 2014 yang diadakan di Wales dan masalah ini kemungkinan akan terus menjadi pokok pembicaraan utama di Warsawa.
The Moscow Times mengulas poin-poin penting yang mungkin menjadi agenda di Warsawa.
1. Bisakah NATO dan Rusia berteman?
Pada tahun 2014, NATO memutuskan untuk menyusun rencana aksi untuk mengatasi agresi Rusia di Eropa Timur. Hal ini termasuk Rencana Aksi Kesiapan, sebuah rencana untuk memastikan bahwa lebih banyak pasukan ditempatkan di Eropa Timur dan lebih banyak pasukan tersedia jika terjadi krisis.
Amandemen terhadap rencana ini akan dibahas di Warsawa, serta proposal untuk membentuk pasukan bergilir hingga 4.000 tentara yang ditempatkan di seluruh Eropa Timur. Tindakan ini berarti NATO dapat mengabaikan perjanjian yang telah mereka buat dengan Rusia yang mencegah NATO menempatkan pasukan secara permanen di wilayah tersebut.
NATO harus memutuskan secara terpisah bagaimana mereka menangani Rusia. Anggota NATO di negara-negara Baltik khususnya secara tradisional memandang Rusia dengan penuh kecurigaan, sesuatu yang semakin meningkat seiring dengan tindakan yang dilakukan baru-baru ini di Ukraina. Kurangnya dialog meningkatkan tingkat ancaman yang dirasakan kedua belah pihak.
2. Apakah ancaman terbesar ada di Selatan atau Timur?
Mengingat ukuran NATO yang besar, tidak semua anggota mempunyai prioritas yang sama. Meskipun negara-negara di Eropa Timur mengkhawatirkan Rusia, negara-negara di Eropa Selatan lebih khawatir terhadap bahaya yang ditimbulkan oleh Timur Tengah dan Afrika Utara, seperti ekstremisme Islam dan negara-negara gagal.
NATO akan diminta untuk menunjukkan bahwa organisasi tersebut bermanfaat bagi semua anggotanya. Klarifikasi tentang cara menangani organisasi seperti ISIS akan diperlukan selama KTT Warsawa.
3. Bisakah AS membuat Eropa berkontribusi lebih banyak?
AS ingin anggota lain dalam aliansi tersebut berbagi beban belanja militer. NATO ingin para anggotanya mencoba membelanjakan 2 persen PDB mereka untuk pertahanan. Banyak anggota yang ingin meninjau kembali sistem di Warsawa ini karena sistem ini tidak mencerminkan kontribusi masing-masing negara: Yunani mempunyai pengeluaran pertahanan terbesar kedua dalam hal PDB, namun kontribusi sebenarnya mereka lebih kecil dibandingkan dengan Inggris dan Jerman. Secara terpisah, akan sulit untuk meyakinkan negara-negara anggota yang tidak berada dalam ancaman langsung untuk membelanjakan lebih banyak uang untuk pertahanan.
4. Bisakah Rusia Menghentikan Ekspansinya?
Montenegro mungkin akan diminta untuk bergabung dengan NATO. Hal ini akan mengirimkan pesan yang jelas kepada Rusia bahwa NATO menolak menerima veto Rusia yang bertentangan dengan hak bebas memilih untuk membentuk aliansi. Integrasi Montenegro seharusnya berjalan relatif lancar, karena tidak akan ada konflik dalam waktu dekat.
Hal ini tidak berlaku di Ukraina dan Georgia. Jika mereka menjadi anggota dan diserang oleh Rusia, seluruh NATO harus merespons. Hal ini berkat pasal lima perjanjian NATO yang menyatakan bahwa serangan terhadap satu anggota berarti serangan terhadap semua anggota. Saat ini, NATO ingin menghindari konflik lebih lanjut dengan Rusia, sehingga negara-negara tersebut kecil kemungkinannya untuk bergabung.
Terdapat pula perbedaan pendapat mengenai bagaimana perluasan keanggotaan NATO tetap harus dipahami. Amerika Serikat melihatnya sebagai transformasi berkelanjutan untuk membebaskan seluruh Eropa, sementara negara-negara seperti Jerman ingin fokus pada peningkatan efektivitas aliansi tersebut.
ISIS adalah kelompok teroris yang dilarang di Rusia.