Sebuah laporan yang menyatakan bahwa Rusia mungkin akan menghadapi sanksi pada Olimpiade Musim Dingin mendatang di Korea Selatan telah membuat marah para politisi Rusia, dan salah satu anggota parlemen menyerukan boikot.
Senin, surat kabar The New York Times dilaporkan bahwa Komite Olimpiade Internasional dapat melarang delegasi Rusia menghadiri upacara pembukaan Olimpiade Musim Dingin atau melarang pemutaran lagu kebangsaan Rusia pada acara tersebut.
Rusia dituduh oleh Badan Anti-Doping Dunia (WADA) menjalankan program doping yang disponsori negara setelah mantan kepala laboratorium anti-doping Rusia mengaku memasok zat terlarang kepada para atlet, termasuk selama Olimpiade Sochi 2014.
Badan olahraga memberlakukan larangan menyeluruh pada atlet atletik Rusia di Olimpiade Rio dan membatasi atlet lain.
Laporan New York Times muncul seminggu setelah dua atlet musim dingin pertama Rusia dilarang seumur hidup selama Olimpiade Sochi. Nasib 26 atlet Rusia lainnya yang terlibat dalam laporan doping 2016 diperkirakan akan ditentukan pada Desember.
WADA juga akan bertemu minggu depan untuk memutuskan apakah akan menegakkan keputusan tahun 2015 yang mengatakan Rusia melanggar peraturan anti-doping global. Sebelum pertemuan itu, emosi memuncak.
“Tidak ada tawar-menawar di sini. “Ini adalah upaya untuk mempermalukan negara kita,” ketua Duma Negara untuk kebugaran fisik dan olahraga, Mikhail Degtyaryov memberi tahu kantor berita milik negara R-Sport Senin malam.
Senator Alexei Pushkov menulis di Twitter bahwa tim Rusia harus memboikot Olimpiade sepenuhnya sebagai protes terhadap “kemenangan Russophobia”.
Sentimennya juga disampaikan oleh Ketua Komite Kebijakan Sosial Dewan Federasi Valery Ryazansky dan Svetlana Zhurova, mantan juara speed skating Olimpiade dan sekarang menjadi wakil Duma.
Tindakan seperti melarang Rusia dari upacara pembukaan akan “tidak dapat diterima”, Zhurova dikatakan. “Bagaimana itu bisa terjadi? Atletnya ada, tapi negaranya tidak ada,” ujarnya memberi tahu wartawan pada Selasa.
Dmitri Svishchev, anggota komite olahraga Duma, skeptis terhadap laporan The New York Times. “Mereka ingin melihat bagaimana kami bereaksi,” katanya kepada R-Sport, menyebut laporan itu “salah”.
Menteri Olahraga Rusia Pavel Kolobkov mengatakan dia tidak melihat perlunya bereaksi terhadap ancaman sanksi yang akan datang.
“Tim kami telah menerima undangan untuk berpartisipasi dalam Olimpiade 2018 dan berlatih sesuai rencana,” katanya. dikutip seperti yang dinyatakan oleh kantor berita TASS yang dikelola negara,
“Kami belum menerima surat resmi lainnya dan tidak menganggap perlu untuk menanggapi informasi yang belum diverifikasi.”