Politisi oposisi Rusia Andrei Pivovarov dinyatakan bersalah atas penyuapan dan akses ilegal ke database polisi, kantor berita Interfax melaporkan pada hari Jumat.
Pivovarov, mantan wakil ketua partai Parnas St. Cabang St. Petersburg, didenda 1,5 juta rubel ($23.000) tetapi terhindar dari hukuman penjara.
Petugas polisi Alexei Nikanorov, yang membantu aktivis mendapatkan akses ke database, dijatuhi hukuman tiga tahun sembilan bulan di koloni hukuman dengan denda 3 juta rubel ($46.000).
Parnas mengklaim kasus itu bermotif politik, begitu pula kelompok hak asasi manusia Memorial, yang menyebut Pivovarov sebagai “tahanan politik”.
Pivovarov bekerja untuk partai tersebut sebagai manajer kampanye untuk pemilihan yang diadakan pada 13 September 2015 di wilayah Kostroma Rusia.
Dia diduga memperoleh akses ke database polisi untuk memverifikasi tanda tangan yang dikumpulkan oleh partai untuk mengikuti pemilihan lokal pada September 2015.
Semua partai di Rusia membutuhkan sejumlah tanda tangan dari warga untuk muncul di surat suara pemilu. Setiap tanda tangan yang dianggap oleh KPU tidak autentik akan dihapus dari total, yang dapat mengakibatkan partai jatuh di bawah batas yang disyaratkan.
Pivovarov mengumumkan di jejaring sosial bahwa Parnas mengumpulkan 4.431 tanda tangan di Kostroma, 3.009 di antaranya diserahkan ke komisi pemilihan.
“Saya tidak bisa menyombongkan diri. Kami menemukan cara untuk memverifikasi semua tanda tangan, semuanya, dengan data yang dapat dipercaya,” tulis Pivovarov di halaman Vkontakte miliknya pada 21 Juli 2015.
“Saya tidak bisa memberi tahu Anda bagaimana kami melakukannya, tetapi sampaikan salam saya kepada pria dari bagian administrasi.”
Dia juga menyiratkan bahwa tanda tangan palsu ditambahkan ke daftar oleh pendukung Rusia Bersatu yang dibayar, menulis: “Teman-teman, setelah tes ini kami dapat memilih ‘anak laki-laki di bawah jempol’ Anda sejelas tangan kami di depan kami. Mungkin sudah waktunya berhenti membuang-buang uang anggaran Anda untuk orang-orang idiot ini? Jangan kirim mereka lagi, oke?
Pivovarov tidak menyangkal bahwa dia memiliki akses ke database tersebut, tetapi mengatakan bahwa tindakannya tidak dianggap sebagai kejahatan.
Parnas dapat berpartisipasi dalam pemilihan, tetapi kalah suara dari partai berkuasa Rusia Rusia Bersatu.
Ini bukan pelanggaran pertama Pivovarov dengan hukum. Pada tahun 2010 dia dijatuhi hukuman 14 hari penjara karena mengorganisir unjuk rasa tanpa izin di St. Petersburg. Petersburg diadakan.
Hubungi penulis di laporan berita@imedia.ru