Anggota tertinggi tim kampanye Presiden Donald Trump “terus-menerus melakukan kontak” dengan pejabat Kremlin menjelang pemilihan AS, beberapa media AS melaporkan.
The New York Times Dan CNN menerbitkan laporan pada hari Selasa yang menuduh bahwa pembantu utama Trump melakukan kontak dengan agen intelijen senior Rusia pada tahun sebelum pemilihan November 2016.
Kedua organisasi berita melaporkan bahwa lembaga penegak hukum AS menemukan panggilan selama “pengumpulan intelijen rutin yang menargetkan pejabat Rusia.” Sumber pemerintah mengatakan kepada CNN bahwa “komunikasi antara staf kampanye dan perwakilan pemerintah asing bukanlah hal yang aneh,” tetapi komunikasi ini menonjol karena status pejabat tinggi di tim Trump dan frekuensi panggilan telepon.
Kedua publikasi tersebut juga menyebut ketua kampanye Trump Paul Manafort sebagai perhatian khusus FBI. Manafort, yang sebelumnya bekerja sebagai konsultan politik di Ukraina, menepis tuduhan ketidakwajaran. Dia mengatakan dia mungkin tanpa sadar telah melakukan kontak dengan agen intelijen Rusia saat melakukan bisnis di negara tersebut. “Bukannya orang-orang ini memakai lencana yang bertuliskan, ‘Saya seorang perwira intelijen Rusia,'” katanya kepada The New York Times.
Juru bicara kepresidenan AS Sean Spicer membantah tuduhan itu. Presiden Trump juga membantah pihaknya menghubungi pejabat Rusia beberapa pekan lalu sebelum pemilu.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menolak mengomentari tuduhan tersebut. “Ini adalah masalah internal pemerintahan Trump. Ini tidak ada hubungannya dengan kami. Kami telah mengomentari topik ini berkali-kali. Tidak ada lagi yang perlu ditambahkan,” katanya.
Wahyu mengikuti pengunduran diri dari Michael Flynn, penasihat keamanan nasional AS, pada hari Senin setelah tuduhan bahwa dia diam-diam membahas sanksi dengan duta besar Rusia untuk Washington sebelum pemerintahan Trump berkuasa.
Flynn telah berulang kali mengatakan kepada pers bahwa dia tidak membahas sanksi dengan Duta Besar Rusia Sergei Kislyak sebelum pelantikan Presiden Trump, tetapi kemudian dia tampak berubah pikiran saat dikonfrontasi oleh pers.
Dalam surat pengunduran dirinya, Flynn mengatakan dia “secara tidak sengaja memberi tahu wakil presiden terpilih dan lainnya dengan informasi yang tidak lengkap” tentang panggilan teleponnya dengan Kislyak.
Gedung Putih kemudian mengatakan bahwa kepergian Flynn “berdasarkan masalah kepercayaan”.
Politisi dari kedua partai sekarang menyerukan a investigasi independen dari Komunikasi Flynn.