Kaum nasionalis Ukraina telah membocorkan daftar kedua rincian pribadi jurnalis yang bekerja di wilayah Donbass dan Luhansk di Ukraina timur.
Situs web “Mirotvorets” (Penjaga Perdamaian) merilis daftar baru meskipun ada kecaman luas atas daftar awal yang dipublikasikan di situs web. Mirotvorets membenarkan tindakan mereka dengan menyebut personel media yang bekerja di wilayah itu sebagai “kaki tangan teroris”.
“Banyak jurnalis menuntut permintaan maaf, dan kami akhirnya mengerti kenapa,” demikian bunyi pesan yang diposting di situs tersebut. “Kami ingin meminta maaf untuk daftar pertama karena itu bukan informasi terbaru.”
Daftar baru, yang mencakup data dari Februari 2016, berisi data pribadi 5.412 orang, 2.082 di antaranya diyakini sebagai jurnalis Rusia. Sejumlah aktivis HAM juga masuk dalam daftar tersebut.
“Sama sekali tidak ada alasan untuk mengkompromikan data pribadi jurnalis dan aktivis hak asasi manusia. Politisi Ukraina yang sesat dan sangat berkompromi, seperti Anton Herashenko, yang mendukung tindakan ini, harus dituntut atas aktivitas kriminal ini,” kata Oliver Carroll, redaktur pelaksana The Moscow Times, yang sejak awal konflik pada tahun 2014 sangat marah. terlibat di Ukraina Timur bekerja, kata. .
“Klaim mereka adalah bahwa kami yang telah memperoleh akreditasi di kantong separatis bersalah atas ‘kolaborasi de facto’. Ini adalah argumen yang salah. Wartawan yang baik meliput setiap sisi berita, dan wartawan yang baik berusaha melakukannya dengan aman. Di timur Ukraina, itu berarti mendapatkan akreditasi,” katanya.
Daftar pertama diterbitkan oleh Mirotvorets pada 10 Mei dan memberikan nama depan dan belakang dari 4.500 jurnalis, departemen media tempat mereka bekerja, dan, dalam beberapa kasus, nomor telepon dan alamat email mereka.
“Dalam iklim ketegangan seperti itu, penggabungan yang tidak masuk akal ini membuat jurnalis berada dalam bahaya nyata dan banyak dari mereka segera mulai menerima ancaman,” kata Johann Bihr, kepala meja Eropa Timur dan Asia Tengah di organisasi kebebasan media Reporters Without Borders. .
“Ini juga mempertanyakan kemampuan mereka untuk meliput konflik, serta kehidupan di daerah pemberontak. Serangan yang tidak dapat ditolerir terhadap kebebasan informasi ini harus ditangani dengan sangat serius,” tambah Bihr.
Jaksa di Kiev membuka kasus pidana terhadap Mirotvorets dengan tuduhan “menghalangi kegiatan profesional jurnalis yang sah” menyusul keluhan dari wartawan Ukraina dan asing.
Hubungi penulis di laporan berita@imedia.ru